Rabu, 31 Agustus 2022

Mengenal Perpustakaan Perguruan Tinggi


Adagium yang menyatakan “Kampus sebagai miniature negara” pasti tak asing di benak pelajar yang berada di perguruan tinggi. Di dalam sebuah negara ada sebuah bangunan yang berisi sumber-sumber primer pengetahuan yaitu, perpustakaan, baik perpustakaan nasional maupun daerah. Begitupun di dalam sebuah perguruan tinggi/kampus, pasti ada perpustakaan. 

Arti Perpustakaan Perguruan Tinggi

Sederhananya, Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang berada di dalam sebuah perguruan tinggi dan yang sejajarnya, yang dikelola oleh civitas akademika, dan berfungsi untuk membantu perguruan tinggi untuk meraih tujuan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi
Berdasarkan pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi di atas, berikut garis besar dari tujuan dari Perpustakaan Perguruan Tinggi, antara lain:
1. Sebagai penunjang pendidikan dan pengajaran maka Perpustakaan bertujuan untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menyajikan dan menyebarluaskan informasi untuk stakeholder dalam hal ini yang menerima langsung adalah mahasiswa dan dosen sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
2. Sebagai penunjang penelitian maka Perpustakaan mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menyajikan dan menyebarluaskan informasi bagi peneliti baik intern institusi atau ekstern institusi.
3. ckegiatan dengan mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menyajikan dan menyebarluaskan informasi bagi masyarakat.

Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Berdasarkan pada tujuan perpustakaan tersebut, fungsi perpustakaan di perguruan tinggi jika dikembangkan lebih mendetail diantaranya;
1. Studying center; pusat belajar untuk memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan dalam jenjang pendidikan.
2. Learning center; pusat pembelajaran (tidak hanya belajar) yang juga berfungsi sebagai sumber belajar.
3. Research center; pusat informasi untuk mendapatkan bahan atau data atau informasi dalam pelaksanaan penelitian.
4. Information resources center; pusat segala informasi, tempat penyebaran informasi yang berkaitan dengan pengembangan pendidikan, pengajaran dan penelitian.
5. Preservation of knowledge; pusat pelestari ilmu pengetahuan sebagai wadah hasil karya atau tulisan bangsa yang disimpan baik sebagai koleksi deposit, local content atau grey literature.
6. Dissemination of information center; pusat promosi informasi, perpustakaan adalah pengumpul, pengolah, pelayan dan pelestari informasi yang kemudian dipromosikan untuk menarik minat pengguna.
7. Dissemination of knowledge center; pusat penyebaran pengetahuan baru, mengenalkan koleksi dari teori-teori terbaru yang berkembang di masyarakat.
8. Quality improvement center; pusat peningkatan mutu universitas, perpustakaan yang lengkap dengan tata manajemen layanan menjadi kunci bagi pengembangan mutu perguruan tinggi.
9. Information and knowledge sharing center; pusat pertukaran informasi dan pengetahuan, dengan menempatkan informasi atas pengetahuan yang diciptakan civitas (stakeholder) perguruan tinggi sebagai informasi terbuka melalui digital library.
10. Cultural transformation; penggagas perubahan kultur dan sikap stakeholder dan atau civitas akademik perguruan tinggi, dengan melakukan perubahan paradigm dan perubahan konsep proses pendidikan dan pengajaran, semisal dari konvensional ke pendidikan berbasis IT.


Dan pernah kah kalian mendengar adagium yang menyatakan “Perpustakaan adalah Jantung Institusi Pendidikan”. Jika anda pernah mendengar, apakah terheran-heran dengan kenyataan bahwa perpustakaan di perguruan tinggi tidak diperlakukan sebagai jantung institusi pendidikan. Jika merasakan itu, coba ceritakan di kolom komentar.

Menuju Desa Tematik, PEMDES Desa Gagah mengusung tema " Desa Gagah Kreatif Inovatif Tiada Henti"


Desa gagah merupakan wilayah dengan geografis dataran tinggi yang mayoritas penduduknya adalah petani karena wilayah nya yang terdiri dari area persawahan sehingga sektor pertanian merupakan potensi utama, dari desa gagah kecamatan kadur.

Potensi pengembangan produk yang terdapat dari sumber daya alam desa gagah sangat lah beragam, mulai dari pemanfaatan hasil alam yang di produksi secara umum dan konvesional, misal pembuatan tikar daun siwalan,legen asli, produksi cemilan pisang, kue tar, gula merah, ketupat, dan lainnya.

Desa gagah juga terus berinovasi dengan menciptakan produk dan kerajinan yang dikemas dengan serius dengan melibatkan semua lapisan masyarakat untuk berperan aktif baik dari segi ketersediaan bahan baku, tanaga kerja, atau pengrajin yang telah mahir, design pengemasan produk serta konsep pemasaran yang dilakukan untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia.

Pemerintah Desa gencar melakukan sosialisasi, pelatihan, dan kesempatan ruang untuk memberikan ide kreatif masyarakat, melalui melalui kelompok masyarakat, bumdes, kelompok wanita tani, organisasi pemuda dan lain-lain.

Potensi desa gagah yang menjadi program unggulan dan prioritas yaitu produk dan kerajinan dari pohon siwalan dengan populasi dan pertumbuhannya yang tersebar luas dan mudah ditemukan maka akan berpeluang untuk dikelola menjadi berbagai macam produk olahan baik produk konsumsi dan produk kerajinan, dari sebelumnya hanya anyaman tikar pemerintah Desa gagah priode 2019-2025 melakukan observasi sehingga menemukan potensi alam yang sebelumnya biasa menjadi luar biasa.

Produksi dan Kerajinan dari pohon siwalan ini tersebar luas disetiap dusun, di lima dusun yang terdapat di desa gagas sehingga sangat potensi untuk dikembangkan lebih inovatif lagi, saat ini desa gagah telah mengembangkan beberapa produk dan telah dipasarkan yaitu produk dan kerajinan yang bahan utama nya dari pohon siwalan diantaranya kosiga,piring lidi, anyaman besek, dan berbagam kreasi nya, lava aren , wedang pika, legan asli dan gula merah.

Desa gagah juga sedang mengembangkan potensi alam desa berupa produk dari daun klaras, daun bidara, dan rambut jagung, dimana dari hasil penemuan tersebut menghasilkan produk baru dengan merk teh krabi, yang mempunyai tiga varian : teh rambut jagung, teh klaras dan teh daun bidara yang akan disempurnakan lagi untuk mewujudkan potensi unggulan desa, sehingga bisa dikenal oleh masyarakat umum

Pemerintah desa melakukan terobosan melalui il kreatifitas dan berinovasi dengan cara ide kreatif dan menarik baik pada kerja sama bisnis, merk pengemasan, dan pemasaran nya yang sudah dilakukan secara merata offline ataupun online.

Pengelolaan potensi desa dengan mengusung desa kreatif ini memberikan dampak positif kepada masyarakat, terutama untuk mendorong laju perekonomian masyakat, meratakan tingkat perekonomian sebagai sarana mengentaskan kemiskinan dan meingkatkan pendapatan hasil desa.


Siapa Bilang Jadi Petani Itu miskin


Kalau misalnya mendengar petani, apa yang terlintas dalam pikiran kita? Tentunya pasti mereka yang bekerja di sawah atau kebun dengan pakaiannya yang lusuh dan kotor. 

Sering kali menganggap bahwa, jadi petani itu lebih banyak capeknya, harus panas-panasan gak keren, duitnya dikit. Mending bikin konten gak harus capek-capek ke sawah dapat duitnya juga cepat. 

Memang lelahnya para petani dalam pekerjaannya perlu diakui bahwa, itu memang pekerjaan yang melelahkan, tetapi sebetulnya gak ada pekerjaan yang gak capek. Kalau gak capek fisik pasti capek pikiran, kalau gak capek pikiran pasti capek perasaan, semuanya pasti ada resiko yang harus di jalani. 

Bicara soal petani itu miskin sebenarnya ini perlu kita pertanyakan sebenarnya. Apakah memang benar bahwa, petani itu miskin atau justru ia dimiskinkan. Bahkan, sering sekali para petani ini mengucapkan kepada anaknya untuk tidak menjadi seperti mereka karena menganggap masa depan petani itu suram. Kalau misalnya par petani itu merasa bahwa dirinya tidak miskin, mungkin Ia tidak berbicara demikian

Kalau misalnya stigma ini sering diungkapkan maka dimasa depan anak muda enggan untuk bertani karena sudah menelan omongan tersebut, dan mereka sudah merasakan bahwa pekerjaan orang tuanya sebagai petani itu tidak menjamin masa depan, sehingga anak muda lebih memilih untuk merantau keluar kota. 

Kalau kita bandingkan pegawai kantoran dengan petani. Sebenarnya bisa kita yakini bahwa, petani bisa mendapatkan penghasilan yang lebih besar ketimbang para pegawai kantoran. Memang dari segi stylish berbeda jauh namun bicara soal duit masih bisa diadu. 

Jika dihitung satu hektar sawah saja sudah menghasilkan beberapa ton beras. Tidak hanya bisa mencukupi kebutuhan makannya sendiri, tetapi para petani juga bisa menjual hasil panennya ke pasar. Banyak juga anak-anak para petani yang sukses dangan yang menyekolahkan anak-anaknya sampai ke perguruan tinggi, bisa beli rumah, bisa beli motor. 

Jadi stigma kita terhadap petani itu miskin dan ketinggalan zaman, harus kita buang jauh-jauh pikiran tersebut. Mereka kotor dan lusuh bukan berarti petani itu tidak kaya, hanya saja mereka tidak mementingkan gengsi dan gaya. 

Ternyata Penyebab Utama Pemanasan Global Bukan Karena Asap Kendaraan dan Pabrik.

Mungkin kita kira jika kerusakan tanah hanya menyebabkan gagal panen pada pertanian. Sebenarnya kerusakan tanah juga juga bisa membuat perub...